10) Kerajaan Majapahit
Majapahit dikenal sebagai negara nasional kedua dan merupakan puncak keemasan kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang pernah berdiri di Indonesia.
- Berdirinya Kerajaan Majapahit
- Raja-Raja yang Memerintah Kerajaan Majapahit
- Pemberontakan Rangga Lawe dari Tuban pada tahun 1309.
- Pemberontakan Sora pada tahun 1311.
- Pemberontakan Nambi pada tahun 1316.
- Pemberontkan Kuti pada tahun 1319.
4) Hayam Wuruk (1350-1385) : Hayam Wuruk (ayam jantan muda) naik tahta pada usia 16 tahun, bergelar Sri Rajasanegara. Masa pemerintahan Hayam Wuruk adalah masa keemasan karena mengalami kemajuan di bidang sosial, ekonomi, politik, pemerintahan, dan kebudayaan. Kerajaan Majapahit. Wilayahnya sangat luat, melebihi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Wilayah Majapahit meliputi Jawa, Madura, Sumatra, Sulawesi, Maluku dan Papua. Hal ini yang menjadi alasan Majaphit disebut sebagai Negara Nasiobnal Kedua Indonesia.Seluruh kepulauan Nusantara berhasil disatukan di bawah kekuasaan Majapahit berkat kerja keras Mahapatih Gajah Mada. Untuk menjaga stabiltas keamanan, dibentuklah Angkatan Laut yang kuat dibawah pimpinan Laksamana Nala.
- Kehidupan Sosial Ekonomi : Pertanian dan perdagangan menjadi mata pencaharian pokok. Oleh karenanya Majapahit dikenal sebagai Kerajaam Maritim dan Kerajaan Agraris.Pertanian dilakukan dalam 2 cara yaitu : persawahan dan tegalan.Waduk-waduk dan saluran air sudah dibangun, menggunakan sistem irigasi. Sistem persawahan yang dikembangkan adalah sistem persawahan dan sistem terasering. Hasil utama pertanian adalah padi dan palawija. Pelabuhan Hujung Galuh dan Tuban menjadi tempat berlabuh kapal-kapal dagang. Majapahit menjadi negara produsen dan perdagangan perantara, Untuk mengembangkan perdagangan Majapahit telah menciptakan alat tukar, yakni mata uang gobog.
- Pendidikan dan Kehidupan Beragama : Pendidikan yang berkembang adalah belajar pengetahuan agama. Padepokan menjadi tempat kegiatan pendidikan dan belajar pengetahuan agama. Untuk mengatur ketertiban dalam kehidupan beragama dibentuk dua badan yaitu : 1). Dharmadyaksa ring Kasogatan mengatur agama Buddha. 2) Dharmadyaksa ring Kasyaiwan mengatur agama Hindu. Selainitu ada pemuka agama Wisnu (waisnawa) yang disebut Wipra.Hal ini menunjukkan toleransi hidup beragama bagi bangsa Indonesia sudah berlangsung sejak dahulu dan dikembangkan sampai sekarang.
- Perkembangan Bidang Sastra dan Kebudayaan : Tahun 1365 disusun Kitab Negarakertagama oleh Empu Prapanca, merupakan karya sastra terbesar dan merupakan sumber sejarah Majapahit. Kitab Sutasoma dan kitab Arjunawijaya karya Empu Tantular. Istilah Bhinneka Tunggal Ika yang digunakan pada lambang negara Republik Indonesia, Garuda Pancasila diambil dari Kitab Sutasoma.Hasiln kebudayaan berupa Candi Panataran dekat Blitar, Candi Sawentar di Blitar, Candi Tigawangi dan Candi Surawana di dekat Pare Kediri, Candi Tikus di Trowulan, dan Canci Jabung.Majapahit telah mengembangkan bidang-bidang politik,ekonomi,sosial,budaya, pertahanan dan keamanan secara baik. Majapahit berhasil menciptakan persatuan dan kesatuan di seluruh Kepulauan Indonesia.
- Hubungan Luar Negeri : Majapahit mengembangkan konsep mitreka satata, yang artinya adalah negara sahabat. Majapahit mengembangkan hubungan baik dengan negara : Siam,Burma,Kampuchea,Anam,India,Tiongkok dan Kepulauan Filipina.
- Masa Akhir Kerajaan Majapahit : Tidak adanya pemimpin yang cakap seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada menjadi salah satu penyebab kemunduran Kerajaan Majapahit. Selain itu, berkonbarnya Perang Paregreg dan berkembangnya agama Islam menjadi penyebab kemunduran Kerajaan Majapahit Perang Paregreg adalah perang saudara antara Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk) dan Bhre Wirraabumi (putra Hayam Wuruk dari selir). Kekuasaan Majapahi semakin merosot setelah adanya Ekpedisi Cheng Ho, banyak daerah yang melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Pada tahun 1478, Prabu Girindrawardhana, penguasa Kediri merebut tahta Kerajaan Majapahit dari Raja Kerthabhumi. Pada saat berkuasa di Majaphit, Girindrawardhana diserang oleh tentara Islam di bawah pimpinan Raden Patah. Serangan tersebut menyebabkan Majapahit dalam keadaan lemah dan akhirnya runtuh/berakhir.