Tentang Blog Ini

Serpihan Ide

Kumpulan Artikel

Keterampilan Generik-2

 Keterampilan Generik-2

A. Mengkomunikasikan hasil kerja
Setiap kali kita mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tahapan terakhir yang tidak boleh terlewatkan adalah mengkomunikasikan hasil kerja. Ada banyak cara yang dilakukan dalam mengkomunikasikan hasil kerja dengan baik dan menarik. Perlu diingat, cara yang digunakan mengkomunikasikan hasil kerja sangat berpengaruh besar terhadap nilai akhir yang akan dicapai. Semakin kreatif, menarik dan berkualitas hasil kerja yang kita komunikasikan semakin besar peluang untuk mendapatkan nilai terbaik.

Hasil kerja yang telah kita kembangkan atau dibuat perlu dikomunikasikan dengan baik kepada pihak yang berkepentingan, seperti: pemberi kerja, khalayak umum, dan lainnya. Komunikasi hasil kerja bisa dilakukan dengan presentasi dan demo produk atau dalam bentuk produk tampilan seperti infografis.

1. Infografis
Infografis berisi informasi teks dan gambar atau grafik lain yang akan mempermudah pembaca menangkap pesan yang dimaksud. Ilustrasi visual lebih mudah untuk ditangkap maknanya dan diinterpretasi ketimbang hanya tekstual.

Infografis dalam 1 lembar akan lebih bermakna dan menunjukkan hal penting (disebut “abstraksi”) dari apa yang kalian kerjakan. Dapat dikatakan bahwa sebuah gambar mengandung seribu makna (a picture worth thousand words).
Gambar berikut ini adalah contoh infografis :

Komponen infografis :
Sebuah infografis harus memikiki komponen dan tampilan.Konten dan tampilan akan menjadikan sebuah infografis menjadi paparan untuk mengomunikasikan hasil yang baik dan berhasil.

Perancangan konten infografis perlu memperhatikan hal berikut : 
  • Tujuan infografis dibuat: untuk mengedukasi, himbauan, ajakan, atau lainnya.
  • Kepada siapa infograis ditujukan. Misalnya, membuat infograis untuk adik-adik TK akan berbeda dengan infograis paparan proyek sains kalian. Infografis saintiik kontennya harus lebih saintifik dan sesuai kaidah sains.
  • Konten harus benar, masuk akal, dan jelas sumbernya. Konten bergantung pada tujuan infograis dibuat. 
Dari segi tampilan, kalian perlu memperhatikan hal-hal berikut saat membuat infografis :
  • Pemilihan kata-kata kunci. Karena sempitnya ruangan, pemilihan kata dan kalimat perlu dilakukan.
  • Pemilihan huruf yang sesuai ukuran dan jenisnya.
  • Pemilihan ilustrasi (grafik, gambar) yang sesuai.
  • Tata warna yang serasi dan sesuai dengan konteks. Beberapa warna mempunyai arti tersendiri. Bahkan, kalian perlu memperhatikan komposisi warna agar teman yang buta warna masih bisa menginterpretasi dengan baik.
  • Tata letak yang baik. 
2. Presentasi
Laporan tertulis atau sebuah artefak komputasional, yaitu produk yang akan kalian hasilkan dalam aktivitas praktik informatika, perlu dijelaskan agar dapat lebih mudah dipahami. Sebuah bahan presentasi yang baik adalah gabungan antara penjelasan murni tekstual dan infografis (jika dipandang per halaman presentasinya). Biasanya, bahan presentasi disampaikan dalam ringkasan butir-butir penting dari paparan (oleh sebab itu, perkakas pembuatnya disebut “Power Point”). Kriteria dari sebuah bahan presentasi yang baik ditentukan oleh konten dan tampilannya.

Gambar berikut adalah contoh presentasi :
Komponen persentasi :
Presentasi harus memiliki konten dan menyajikan tampilan baik dan menarik. Semakin baik konten yang dimiliki dan tampilan yang akan dipresentasikan maka semakin memiliki daya tarik tersendiri bagi semua audiens.

Dari Segi Konten
Presentasi harus memiliki konten dengan memperhatikan beberapa point berikut ini :
  • Mengandung bagian penting berikut yang menunjukkan alur logika dari paparan yang mengalir dengan runtut yaitu : ringkasan, latar belakang, paparan utama dan penutup/kesimpulan.
  • Ditulis dalam bahasa yang sesuai dan dalam bentuk butir-butir kata kunci serta ringkasan teks. Sering kali bahkan bukan dalam kalimat lengkap.
Dari Segi Tampilan
Presentasi harus memiliki tampilan dengan memperhatikan beberapa point berikut ini : 
  • Ukuran huruf cukup besar untuk dapat dilihat oleh penyimaknya.
  • Seimbang antara teks dan gambar/ilustrasi. Terlalu banyak ilustrasi mengharuskan banyak narasi. Terlalu banyak teks akan sulit ditangkap dalam waktu singkat.
  • Jumlah lembar yang sesuai dengan waktu yang disampaikan. Makin singkat, perlu sedikit lembar presentasi dan harus padat.
Dengan bahan presentasi yang baik, kalian akan lebih percaya diri dalam melakukan presentasi atau paparan lisan. Sebaiknya, kalian memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  • Siapkan bahan presentasi dengan baik dan menarik sesuai waktu yang disediakan. 
  • Siapkan alat bantu seperti alat petunjuk (pointers).
  • Perhatikan siapa audiens (penyimak) dan konteks dari presentasi karena akan menentukan gaya bahasa lisan dan gaya bahasa tubuh yang cocok : a. Paparkan dengan bahasa lisan yang baik dan ucapkan dengan jelas. b. Pakai bahasa tubuh yang baik, tidak terlalu banyak gerakan mengganggu. 
  • Saat menjelaskan produk, konsep harus menggunakan alur logika yang menunjukkan penalaran yang runtut, misalnya mulai dari deskripsi persoalan, usulan solusi, solusinya, dan kesimpulan apakah solusi mengatasi persoalan.
  • Saat tanya jawab: a. Jawab dengan ringkas dan tegas sesuai dengan pertanyaan. b. Jika tidak memahami pertanyaan, rangkum dan ulangi dulu untuk klarifikasi.
Tahukah kalian apa itu bahasa tubuh? Bahasa tubuh adalah gerakan yang akan membantu memperjelas apa yang dipaparkan. Bahasa tubuh dilakukan dengan gerakan bagian tubuh, misalnya kedipan mata, gerakan tangan, gerakan kepala, dan sebagainya.

                                                                                                                               @WB 070822 2049
Daftar pustaka :
Maresha Caroline Wijanto,Irya Wisnubhadra, 2021, Buku Pegangan Siswa, Informatika Kelas VII SMP, Jakarta, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Irya Wisnubhadra, dkk, 2021, Buku Panduang Guru Informatika untuk SMP Kelas VII, Jakarta, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi