Tentang Blog Ini

Serpihan Ide

Kumpulan Artikel

Healing di Gunung Puntang 1

 HEALING DI GUNUNG PUNTANG 1

Apa itu healing?
Bagi kalian yang aktif bermedia sosial dan merasa anak jaman now, mendengar kata healing tentulah tidak asing di telinga kalian. Kata healing sempat viral di beberapa platform media sosial beberapa bulan terakhir. Supaya tidak salah kaprah dan sebagai blog yang memiliki tag line : "Membangun komunikasi, memberikan edukasi dan motivasi" mari kita bahas bersama tentang arti kata healing.

Healing menurut kamus Thesaurus berasal dari kata 'heal' merupakan kosakata dalam bahasa Inggris yang memiliki arti suatu tindakan untuk memulihkan kondisi kesehatan seseorang.

Healing memiliki arti tindakan yang dilakukan untuk membuat tubuh kembali kuat dan sehat setelah merasakan sakit. Jadi healing memiliki arti "mengobati" atau "menyembuhkan"

Sssstttt .... tunggu dulu, .... kalau begitu, apa arti dari judul "Healing Di Gunung Puntang?"

Dalam percakapan bahasa gaul di antara kaum muda di Indonesia, kata "healing" merujuk kepada aktivitas untuk mengobati rasa pedih, meluapkan segala emosi, atau meluapkan semua beban yang menumpuk di dalam hati.

Healing bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya mengerjakan hobbi misalnya mancing atau berolahraga, bertemu dengan orang-orang terdekat misalnya keluarga, dan bisa dilakukan dengan pergi ke tempat wisata.

Wisata gunung puntang dok WB@010722

Jelajah Hutan Menuju Air Terjun Siliwangi

Jumat, 1 Juli 2022 sekira pukul 11.00 WIB kami : WB, Raymond, Harold, Viriya, Mervil, Jonathan, Davin, Joshua tiba di Gunung Puntang - Banjaran - Kabupaten Bandung. Tempat ini bagi sebagian besar orang tidaklah asing, tempat yang sangat populer sejak puluhan tahun bahkan sejak dari jaman penjajahan Belanda dan Jepang. Tempat yang menawarkan keindahan alam yang sangat indah dan sangat asri. Tempat yang sangat cocok untuk healing. Sayangnya, di tempat ini sinyal handphone dan internet untuk beberapa provider kurang bagus bahkan sama sekali tidak ada sinyal.

Selesai memasang tenda, sekira pukul 12.57 WIB kami mulai jelajah hutan. Tujuan utamanya adalah air terjun yang berjarak sekira 500 meter dari tempat kami memasang tenda. Saking enaknya menjelajah jalan setapak di hutan yang sangat sejuk dan asri, sang penunjuk jalan "Raymond" ternyata salah memilih jalan.Kami berada di jalan menuju air terjun Siliwangi yang menurut map penunjuk arah berjarak sekira 3.5 kilo meter. Tanpa berpikir panjang, kami sepakat untuk menjelajah hutan melalui jalan setapak menuju puncak air terjun Siliwangi.

Jalan terjal, kayu dan dedaunan yang melintang di sepanjang jalan menjadi tantangan tersendiri untuk kita taklukan. Suara angin dan air di lembah sungai semakin memantapkan kami untuk bergegas menuju air terjun Siliwangi yang dalam benak kami sudah ada di depan mata. Tak lupa saya melakukan hobbi saya mengambil gambar di beberapa spot yang sangat indah. Begitupula dengan teman-teman yang lain, mereka asyik mengabadikan beberapa moment selama dalam perjalanan.Saking asyiknya, tidak terasa kami sudah berjalan lebih dari 1 jam perjalanan, namun air terjun yang dituju belum ditemukan.Menurut pengalaman dan argumentasi saya, ketika kita berjalan secara normal dalam 1 jam bisa menempuh jarak sekira 4 kilometer. Bagaimana dengan penunjuk arah yang terpampang di sekitar tempat perkemahan? Kita abaikan penunjuk arah tersebut dan fokus menuju air terjun Siliwangi.

Teka-teki air terjun Siliwangi mulai menemukan titik temu ketika ada beberapa papan penunjuk, sayangnya papan tersebut tidak dilengkapi dengan jarak yang harus ditempuh. Meski demikian kami optimis bisa mencapai puncak dalam waktu singkat.Satu persatu diantara kami sudah mulai merasa keletihan. Sesekali saya menghibur mereka dengan jargon "lelaki harus semangat", "lelaki harus kuat".Jargon tersebut seakan memberikan tenaga baru.

Di saat kami sudah mulai letih, kami menemukan sungai dengan air yang sangat jernih. Kami sudah kehabisan air minum, dengan sangat terpaksa kami meminum air yang ada di mata air sungai tersebut. Suara air terjun yang terdengar sangat jelas, meyakinkan kami bahwa tempat yang kami tuju sudah dekat. Jalan terjal dan sangat curam harus kami taklukan demi mengejar impian kami mencapai air terjun Siliwangi.Jalan setapak yang kami lalui kembali membelah sungai yang sempat kami lewati. Beberapa diantara kami sudah mulai menyerah, namun kami dikuatkan ketika bertemu dengan 2 orang pemuda yang baru saja turun dari air terjun Siliwangi. Menurut pengakuan mereka, air terjun sudah dekat dan hanya ditempuh sekira 15 menitan.Sudah 15 menit kami menyusuri jalan setapak, membelah hutan dan semak belukar, namun belum juga sampai ke tempat tujuan. Tepat pukul 15.00 WIB atau 2 jam berjalan kaki kami sampai di air terjun Siliwangi.

Air Terjun Siliwangi, Air Terjun Tertinggi Di Jawa Barat

Papan nama curug Siliwangi, dok WB@010722

Sampai di puncak Gunung Puntang atau di ketinggiang 1700 meter di bawah permukaan laut (MDPL) semua letih, lesu dan lelah terasa hilang. Pemandangan yang sangat indah, udara sejuk dan percikan air terjun seakan menjadi obat yang sangat ampuh mengobati keletihan badan karena telah melakukan perjalanan selama 2 jam. Ada rasa kepuasan tersendiri dan seakan sedang berada di alam mimpi karena berhasil melihat dengan mata telanjang air terjun Siliwangi atau curug Siliwangi yang memiliki ketinggian 150 meter. Dari beberapa sumber data, curug Siliwangi merupakan air terjun tertinggi di Jawa Barat.Kami sempat mengabadikan moment-moment langka ini sambil berendam di bawah guyuran air terjun. Sejauh mata memandang, air terjun Siliwangi merupakan tempat yang sangat sejuk dan sangat indah. Mengingatkan betapa kecilnya dan sangat-sangat kecil manusia diantara semesta yang adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Bisa dibilang ketika berada di tempat ini, manusia jika dilihat dari puncak air terjun Siliwangi hanya butiran kecil tak bedanya seekor semut yang berada di sebuah gelas air minum. Woow ... sangat indah ...Maha Karya Sang Pencipta.
Curug Siliwangi Gunung Puntang, dok WB@010722

Telusuri Jalan Setapak Yang Penuh Dengan Misteri

Setelah melepas lelah dan menikmati keindahan air terjun Siliwangi selama kurang lebih 30 menit, kami sepakat kembali ke tenda. Pukul 15.30 WIB kami mulai start dengan asumsi menempuh perjalanan lebih singkat dari pada saat kami naik.Sesuai prediksi dan analisa, kami akan sampai di tempat perkemahan paling lambat pukul 17.00 WIB.Kami kembali menyusuri jalan setapak yang sebelumnya kami lalui. Menit-menit awal atau lebih tepatnya 1 jam pertama, kami tidak menemukan kendala apa-apa. Masalah mulai muncul ketika hari mulai gelap.Kami tidak habis pikir, disaat cuaca cerah seharusnya ada cahaya bulan dan bintang yang bisa menyinari kegelapan malam. Yang kami temui justru hari sangat gelap, terlihat beberapa kunang-kunang wira-wiri di sepanjang jalan setapak yang kami lalui. Kami hanya mengandalkan penyinaran lampu handphone yang daya baterainya sudah tinggal puluhan persen.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB, kami masih berada di hutan. Beberapa anak dalam rombongan mulai gelisah dan merasakan ada kejanggalan. Dalam benak kami kenapa jalan dari tadi kok kerasanya kayak muter-muter di tempat yang sama. Sesekali saya menghibur dan menguatkan diri dengan berdoa, memohon pertolongan yang Maha Kuasa. Bulu kuduk mulai merinding dan pundak terasa berat. Dalam benak saya mungkin efek dari kelelahan karena baru melakukan perjalanan yang sangat jauh.Akan tetapi bulu kuduk terus merinding dan terasa berat untuk melangkah.Davin, yang berjalan di paling depan mulai memberikan kode dengan mengarahkan lampu ke tempat tertentu.Melalui bahasa tubuhnya, Davin meyakinkan semua akan baik-baik saja dan tidak ada yang mengganggu.Beberapa orang yang di tempat perkemahan memberikan sinyal atau kode lampu sambil berteriak memanggil kita. Tepat pukul 19.30 WIB kami tiba di tempat perkemahan disambut oleh teman-teman dan langsung menikmati secangkir kopi dan semangkok mie instan. 

>Di sela-sela istirahat, saya memberanikan diri bertanya kepada Davin tentang peristiwa yang baru saja dialami. Ternyata di rombongan sebelumnya juga mengalami hal yang sama. Benar saja, menurut penglihatan Davin ada sosok kakek-kakek bungkuk berjenggot putih yang berjalan di belakang saya. Antara percaya dan tidak percaya, tetapi setelah kami sampai di tempat perkemahan, bulu kuduk saya tidak lagi berdiri atau merinding dan pundak saya juga sudah kembali normal. Tidak merasakan adanya beban yang sangat berat seperti pada waktu masih ada di sekitar hutan. Inilah sepenggal kisah healing di gunung puntang hari ke-1.

Tips Perjalanan Menuju Air Terjun Siliwangi

  1. Sebelum melakukan perjalanan, dalam perjalanan (pada saat beristirahat) dan sampai di tempat tujuan : berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  2. Jangan melakukan perjalanan seorang, minimal ada 1 orang yang akan menjadi teman dalam perjalanan.
  3. Lihat prakiraan cuaca di situs resmi BMKG, radio atau televisi. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan selama dalam perjalanan tidak terkena hujan. Mengingat jalan menuju ke air terjun Siliwangi sangat terjal dan ada beberapa jalan yang licin jika terkena air hujan.
  4. Sebaiknya melakukan perjalanan pada pagi hari. Sebagai gambaran dari titik start (dekat tempat perkemahan) sampai ke air terjun perjalanan membutuhkan waktu 2 jam berjalan kaki.
  5. Jika melakukan perjalanan setelah pukul 12.00 WIB sebaiknya membawa senter atau alat penerangan dan tongkat (untuk membantu menopang badan saat di tempat yang terjal atau curam).
  6. Memakai sepatu. Usahakan menggunakan sepatu yang memiliki permukaan kuat. Mengingat sepanjang perjalanan akan menemukan banyak bebatuan dan akar yang tajam dan membahayakan permukaan telapak kaki.
  7. Memakai celana panjang dan baju berlengan panjang. Sepanjang perjalanan akan menemukan semak-semak, ada beberapa pohon jika daunnya atau bagian pohonnya menyentuh kulit akan mengakibatkan iritasi kulit (gatal-gatal) dan luka.
  8. Membawa bekal air minum, obat-obatan, multivitamin. Membawa air minum yang cukup sangat membantu untuk menghindari dehidrasi sedangkan obat-obatan dan mutivitamin dapat dijadikan alternatif menambah stamina tambahan.Perjalanan menuju ke air terjun Siliwangi akan menguras banyak tenaga karena harus menaklukan banyak semak-semak, tanjakan dan turunan yang lumayan ekstrem.
  9. Patuhi rambu-rambu peringatan. Sepanjang perjalanan akan menemukan rambu-rambu misalnya : penunjuk arah, jagalah kebersihan dan larangan membuang sampah sembarangan.
    Jalan setapak menuju curug siliwangi-dok WB@010722

Tunggu kisah healing di gunung puntang hari ke-2

WB@060700