Pengertian Lembaga Sosial
Tersusunnya lembaga sosial diawali dari tumbuhnya kekuatan ikatan hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat. Ikatan tersebut erat kaitannya dengan keberadaan nilai dan norma dalam upaya untuk memenuhi kebutugan hidupnya. Manusia menciptakan berbagai lembaga sosial sesuai kebutuhan hidupnya. Dalam perkembangan masyarakat akan terjadi perbedaan mengenai corak lembaga sosial yang dihasilkan. Jadi, apakah yang dimaksud dengan lembaga sosial?
A. Pengertian Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma tersebut meliputi gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi. Di dalam perkembangannya, norma-norma tersebut berkelompok-kelompok pada berbagai kebutuhan manusia. Misalnya, kebutuhan akan pencarian hidup menimbulkan lembaga ekonomi. Kebutuhan akan pendidikan menciptakan lembaga pendidikan. Kebutuhan jasmaniah manusia menimbulkan lembaga olahraga dan pemeliharaan kesehatan. Dalam hal ini lembaga sosial bersifat abstrak (tidak berwujud, tidak berupa, dan tidak dapat diraba; tidak dapat dilihat). Wujud konkret lembaga sosial adalah asosiasi (association). Contoh, pendidikan adalah lembaga sosial, sedangkan SMP Harapan Kasih Bandung dan SMA Harapan Kasih Bandung merupakan asosiasi. Pemeliharaan kesehatan disebut lembaga sosial, sedangkan Rumah Sakit merupakan asosiasi.
Untuk lebih memahami pengertian lembaga sosial, kita umpamakan lembaga sosial dengan permainan sepak bola. Dalam hal ini permainan sepak bola berbeda dengan tim sepak bola. Permainan sepak bola merupakan perwujudan dari seperangkat peraturan permainan. Peraturan permainan merupakan seperangkat norma atau aturan yang saling berhubungan dan berwujud abstrak. Kita dapat melihat wujud nyata norma atau aturan tersebut setelah dipraktikkan dalam bentuk permainan di lapangan. Adapun yang mempraktikkan permainan sepak bola tersebut adalah tim sepak bola yang terdiri atas sekumpulan pemain. Di sini jelas terlihat bahwa peraturan permainan sepak bola, tim sepak bola, dan pemain sepak bola merupakan suatu kesatuan yang memungkinkan terjadinya permainan sepak bola. Permainan sepak bola itulah yang merupakan suatu lembaga sosial. Adapun tim sepak bola yang terdiri atas sekumpulan pemain tersebut adalah organisasi atau asosiasi.
Lembaga sosial selalu terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern.Hal ini disebabkan lembaga sosial telah menjadi kebutuhan mutlak bagi suatu masyarakat. Diciptakannya lembaga sosial pada dasarnya mempunyai maksud dan tujuan yang secara prinsip tidak berbeda dengan norma-norma sosial, karena lembaga sosial sebenarnya produk norma sosial. Secara umum tujuan utama diciptakannya lembaga sosial selain untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi sekaligus juga mengatur agar kehidupan sosial warga masyarakat bisa berjalan dengan tertib dan lancar sesuai kaidah-kaidah yang berlaku.
B. Ciri-Ciri Lembaga Sosial
Lembaga sosial mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
- Lembaga sosial merupakan organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakat dan hasil-hasilnya. Lembaga sosial terdiri atas norma melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Lembaga sosial terdiri atas norma-norma, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan, dan tata kelakuan yang tergabung dalam suatu kesatuan yang fungsional.
- Lembaga sosial memiliki tingkat kekekalan. Artinya, suatu norma, adat istiadat, dan tata kelakuan baru akan menjadi lembaga sosial setelah melalui proses waktu yang relatif lama. Dengan demikian, masyarakat dapat menganggapnya sebagai suatu himpunan norma yang merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia secara wajar.
- Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan yang hendak dicapai. Tujuan-tujuan itu dimaksudkan agar apa yang oleh manusia dapat terpenuhi.
- Lembaga sosial mempunyai alat perlengakapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Contoh alat perlengkapan tersebut adalah bangunan, peralatan, atau mesin.
- Lembaga sosial memiliki lambang-lambang atau simbol sebagai ciri khasnya. Lambang-lambang tersebut dapat berwujud tulisan atau gambar.Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi dari lembaga tersebut.Misalnya, bangsa Indonesia sebagai lembaga politik memiliki bendera yang dilambangkan oleh warna merah dan putih.
- Lembaga sosial mempunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulis. Tradisi itu mampu merumuskan tujuan dan tata tertib yang berlaku. Dengan tradisi tersebut, masyarakat bisa mengerti dan memahami tujuan diadakannya lembaga tersebut.
- Lembaga sosial merupakan cara bertindak yang mengikat. Seluruh komponen yang diperlukan sebagai suatu norna atau aturan dipandang oleh semua pihak yang berkepentingan sebagai suatu bentuk cara hidup dan bertindak mengikat.
- Lembaga Sosial Dasar (Basic Social Institution) : Lembaga sosial ini bersifat dasar dan harus ada dalam kehidupan masyarakat. Hal itu karena lembaga sosial ini terdiri atas kaidah sosial yang mempunyai nilai utama bagi kelangsungan hidup masyarakat. Lembaga sosial ini bertujuan untuk memelihara serta mempertahankan tata tertib masyarakat. Lembaga sosial dasar dapat berwujud keluarga, sekolah, dan pemerintahan.
- Lembaga Sosial Subsider (Subsidiary Social Institution) : Lembaga sosial ini merupakan lembaga sosial sekunder. Keberadaan lembaga ini dianggap tidak mempengaruhi kelangsungan hidup dalam masyarakat. Lembaga yang termasuk kelompok ini adalah lembaga-lembaga yang berkaitan dengan hiburan, olahraga, dan pariwisata.
- Lembaga Sosial Umum (General Social Institution) : Lembaga sosial umum terdapat hampir di setiap bentuk masyarakat. Lembaga ini dikenal, diakui, dan diterima oleh sebagian besar masyarakat dan dijadikan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Lembaga Sosial Khusus (Restricted Social Institution) : Lembaga sosial khusus mempunyai corak khas dalam masyarakat. Lembaga ini hanya terbatas pada kelompok tertentu. Contoh lembaga sosial khusus adalah lembaga agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
- Lembaga Sosial Tidak Disengaja (Crescive Social Institution) : Lembaga sosial ini tumbuh secara tidak disengaja dan berkembang dari adat istiadat dalam masyarakat, misalnya lembaga keluarga.
- Lembaga Sosial Disengaja (Enacted Social Institution) : Lembaga sosial ini dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya : lembaga pendidikan, lembaga perdagangan, dan perbankan.
- Lembaga Sosial yang Disahkan atau Diterima (Approved atau Social Sanctioned Institution) : Lembaga sosial yang disahkan merupakan lembaga yang dapat diterima oleh masyarakat. Misalnya, lembaga sekolah dan aturan dalam perusahaan.
- Lembaga yang Tidak Diterima (Unsanctioned Institution) : Lembaga yang tidak diterima merupakan lembaga yang tidak diterima oleh masyarakat. Misalnya, tindakan para penjahat, pemeras, dan rentenir.
- Lembaga yang Berlaku (Operative Institution) : Lembaga ini berfungsi menghimpun tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
- Lembaga yang Mengontrol (Regulative Institution) : Lembaga ini bertujuan mengawasi atau mengontrol adat istiadat atautata kelakukan yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga itu sendiri.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sosial dan kekerabatan.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mata pencaharian hidup.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam pengetahuan dan pendidik.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam hal menyatakan rasa keindahan dan rekreasi.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mengatur kehidupan kelompok atau negara.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jasmani manusia.
@WB 051022 1230