Kehidupan dan Perubahan Sosial di Indonesia pada Masa Hindu – Buddha
Proses Interaksi dengan Orang-Orang India
Interaksi sosial menjadi kunci semua kehidupan
sosial karena tanpa interaksi sosial kehidupan bersama tidak akan mungkin
terwujud.Interaksi sosial itu bersifat dinamis menyangkut hubungan antara orang
per perorang, kelompok-kelompok manusia, dan orang perorang dengan
kelompok.Dalam interaksi sosial itu terjadilah proses saling memengaruhi dalam
berbagai aspek kehidupan.Dalam proses interaksi bisa jadi kelompok yang satu
memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap kelompok yang lain.
Pada awal Tarikh Masehi telah terjadi interaksi
antara nenek moyang bangsa Indonesia dan orang-orang dari luar, seperti Tiongkok
dan India.Mereka mengadakan proses interaksi mula-mula melalui kegiatan
dagang.Perkembangan aktivis hubungan dagang di Indonesia ini tidak terlepas
dari kekayaan alam dan letak geografis Kepulauan Indonesia yang strategis.
Tanah Indoensia yang subur menghasilkan berbagai jenis flora dan fauna yang
menarik para pedagang dari luar. Sementara letak Kepulauan Indonesia sangat
strategis berada di persimpangan jalur perdagangan kuno, dari Tiongkok, melalui
laut ke India dan selanjutnya sampai ke Laut Tengah.
Proses Masuknya Pengaruh Hindu-Buddha di
Indonesia
Proses berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha pada awalnya melalui hubungan dagang dan kontak kebudayaan antara
Indonesia dan India.Orang-orang India mulai memperkenalkan agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha.Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha pertama kali muncul di India.
a. Agama Hindu
Agama Hindu
merupakan kepercayaan yang memuja dan menyembah para dewa. Dewa utamanya
disebut Trimurti yang terdiri atas Dewa Brahma (dewa pencipta), Dewa Wisnu
(dewa pemelihara), dan Dewa Syiwa (dewa perusak). Pemujaan kepada dewa-dewa itu
diwujudkan dalam bentuk patung. Sumber ajaran atau kitab suci utama bagi agama
Hindu adalah kitab Weda.
Secara umum
masyarakat Hindu dibagi menjadi menjadi empat kasta yaitu Brahmana (para
pendeta), Ksatria (para raja dan keluarganya, para bangsawan, dan para
prajurit), Waisya (para pengusaha, pedagang, dan petani), dan Sudra (para
pelayan, pekerja kasar, dan rakyat jelata). Setelah lama berkembang di Indonesia,
agama Hindu tidak memuja dewa Trimurti.
Agama Hindu di Indonesia menyembah kepada Sang Hyang Widhi Wasa seperti yang
berkembang di Bali.
b. Agama Buddha
Agama Buddha muncul
di India setelah berkembangnya agama Hindu. Inti ajaran Buddha adalah
membebaskan manusia dari lingkaran sengsara (samsara). Agama Buddha
diajarkan oleh Sidharta Gautama, putra Raja Sudhodana dari Kerajaan
Kapilawastu. Inti ajaran Buddha berpedoman pada Kitab Tripitaka. Agama Buddha
mengajarkan tidak adanya penggolongan atau pembedaan dalam susunan masyarakat.
Dalam agama Buddha tidak mengenal adanya pembagian kasta.
Agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia secara
damai. Mengenai masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia memang
ada beberapa teori. Misalnya ada teori Brahmana yang menjelaskan bahwa pengaruh
Hindu itu masuk ke Indonesia sangat mungkin diajarkan oleh para Brahmana. Hal
itu karena yang menguasai pengetahuan dan bahasa agama di India itu adalah para
Brahmana. Namun, bisa jadi justru para
tokoh dan pemuka masyarakat di Indonesia pergi ke India untuk belajar agama Hindu
di India. Setelah kembali ke tanah air, para pemuka masyarakat itu kemudian
mengajarkan agama Hindu atau mungkin Buddha itu kepada masyarakat di Indonesia.
Teori penyebaran Hindu Budha di Indonesia
Berikut ini beberapa pendapat (teori) mengenai masuknya
kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia.
a. Teori Waisya
Teori Waisya dikemukan oleh NJ.Krom. Ia menyebutkan bahwa
proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India. Para pedagang
India yang berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angin musim. Sambil
menunggu perubahan arah angin, mereka dalam waktu tertentu menetap di
Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di Indonesia, memungkinkan
terjadinya perkawinan dengan perempuanperempuan pribumi. Menurut NJ. krom,
mulai dari sini pengaruh kebudayaan India menyebar dan menyerap dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
b. Teori Ksatria
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan
Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:
1). C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang
turut menyebarkankebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini
ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia.
Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan
bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai.
Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka
yang kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok
yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan
tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnya
berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di
Indonesia.
2). Sama seperti yang diungkap oleh C.C. Berg, Mookerji
juga mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh
kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni
yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
3). J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya
kerajaankerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi
di India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga
kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya
mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan
kerajaan di Indonesia.
c. Teori Brahmana
Teori ini diungkap oleh Jc.Van Leur. Dia mengatakan bahwa
kebudayaan Hindu-Budha India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana.
Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada
prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan
Huruf Pallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang
menguasai bahasa dan huruf itu maka sangat jelas di sini adanya peran Brahmana.
d. Teori Arus Balik
Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pendapat mengenai keaktifan orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal dengan Teori Arus Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.
@WB 160223 1030