Tentang Blog Ini

Serpihan Ide

Kumpulan Artikel

Pendidikan Karakter

 Pendidikan Karakter 

Oleh : Wahyu Barmanto

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli

Ketika perrtama kali mendengar "Pendidikan Karakter", apa yang terlintas dalam pemikiran anda? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita bahas terlebih dahulu pengertian pendidikan karakter dari para ahli :

1. T Ramli :

Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.

2. Thomas Lickona

Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

3. John W. Santrock

Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.

4. Elkind

Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.

Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?

Dari beberapa pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa :

  1. Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang dilakukan secara sadar, terencana, memiliki sistem dan tujuan yang jelas untuk mendidik, memberdayakan potensi peserta didik, membangun karakter pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
  2. Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.

Ruang lingkup pendidikan karakter
  1. Pendidikan moral : proses pendidikan dimana peserta didik mampu memahami siapa dirinya dan dunia yang ada di sekitarnya.
  2. Pendidikan agama dan budi pekerti : Dalam tataran oprasional menurut Pusat Pengembangan Kurikulum dan sarana Pendidikan ( Pusbangkurandik ), pendidikan budi pekerti adalah upaya untuk membentuk peserta didik yang tercermin dalam kata, perbuatan, sikap,pikiran, perasaan, dan hasil karya berdasarkan nilai,norma, dan moral luhur bangsa Indonesia melalui kegiatan bimbingan, pelatihan dan pengajaran.( Depdikbud, 1977;41 ).
  3. Keterampilan hidup : proses pengembangan keterampilan kognitif, sosial dan perasaan peserta didik.
  4. Nilai-nilai luhur budaya bangsa : nilai-nilai yang menjadi landasan terbentuknya suatu negara.
Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan utama pendidikan karakter adalah membangun bangsa yang tangguh. Tujuan ini bisa tercapai jika memiliki masyarakat yang memiliki akhlak mulia, memiliki moral yang baik, menjunjung tinggi nilai toleransi dan hidup bergotong royong dengan sesama.

Pentingnya Pendidikan Karakter
Menurut Thomas Lickona ada tujuh mengapa Character Education harus diajarkan kepada warga negara sejaak dini yaitu : 
  1. Suatu cara untuk pembentukan kepribadian peserta didik yang baik.
  2. Meningkatkan prestasi akademik.
  3. Membentuk individu yang toleran.
  4. Membentuk individu yang bisa menghargai orang lain di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk.
  5. Tindakan preventif/pencegahan dalam upaya mengatasi masalah moral-sosial, misalnya ketidakjujuran, ketidaksopanan, ketidaksiplinan, etos kerja yang rendah.
  6. Membentuk perilaku individu.
  7. Mengajarkan nilai-nilai budaya luhur suatu bangsa.
Penumbuhan Nilai-Nilai Utama Karakter
  • Filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara meliputi : olah hati, olah karsa, olah pikir dan olah raga
  • Nilai-nilai karakter : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. (pasal 3 Perpres No.87/2017 tentang PPK).
  • Kristalisasi nilai-nilai Penguatan Pendidikan Karakter : religiolitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.
Keterampilan abad 21
Ketarampilan abad 21 yang dibutuhkan peserta didik adalah :
  • Kualitias karakter : bagaimana peserta didik pada lingkungan yang dinamis antara lain religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, integritas.
  • Literasi dasar : bagaimana peserta didik menerapkan keterampilan dasar sehari-hari antara lain literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital (teknologi informasi dan komunkasi), literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan.
  • Kompetensi : bagaimana peserta didik memecahkan masalah kompleks antara lain berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi.
Profil Pelajar Pancasila
  • Beriman, bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia : pelajar yang berahklah dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, memahami pelajaran agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mandiri : pelajar yang bertanggungjawab atas proses dan hasil belajarnya.
  • Bergotong-royong : pelajar yang memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengan sukarela.
  • Berkebhinekan global : pelajar yang mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berintegritas terhadap budaya lain. 
  • Bernalar kritis : pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif.
  • Kreatif : pelajar yang kreatif mampu meodifikasi dan mengasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat dan berdampak.
Daftar pustaka :

@WB 180722 2114