Pendidikan Karakter
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli
Ketika perrtama kali mendengar "Pendidikan Karakter", apa yang terlintas dalam pemikiran anda? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita bahas terlebih dahulu pengertian pendidikan karakter dari para ahli :
Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang
mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut
akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.
Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu
usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami,
memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
3. John W. Santrock
Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode
pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter
murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi
pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.
Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
Dari beberapa pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa :
- Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang dilakukan secara sadar, terencana, memiliki sistem dan tujuan yang jelas untuk mendidik, memberdayakan potensi peserta didik, membangun karakter pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
- Pendidikan moral : proses pendidikan dimana peserta didik mampu memahami siapa dirinya dan dunia yang ada di sekitarnya.
- Pendidikan agama dan budi pekerti : Dalam tataran oprasional menurut Pusat Pengembangan Kurikulum dan sarana Pendidikan ( Pusbangkurandik ), pendidikan budi pekerti adalah upaya untuk membentuk peserta didik yang tercermin dalam kata, perbuatan, sikap,pikiran, perasaan, dan hasil karya berdasarkan nilai,norma, dan moral luhur bangsa Indonesia melalui kegiatan bimbingan, pelatihan dan pengajaran.( Depdikbud, 1977;41 ).
- Keterampilan hidup : proses pengembangan keterampilan kognitif, sosial dan perasaan peserta didik.
- Nilai-nilai luhur budaya bangsa : nilai-nilai yang menjadi landasan terbentuknya suatu negara.
- Suatu cara untuk pembentukan kepribadian peserta didik yang baik.
- Meningkatkan prestasi akademik.
- Membentuk individu yang toleran.
- Membentuk individu yang bisa menghargai orang lain di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk.
- Tindakan preventif/pencegahan dalam upaya mengatasi masalah moral-sosial, misalnya ketidakjujuran, ketidaksopanan, ketidaksiplinan, etos kerja yang rendah.
- Membentuk perilaku individu.
- Mengajarkan nilai-nilai budaya luhur suatu bangsa.
- Filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara meliputi : olah hati, olah karsa, olah pikir dan olah raga
- Nilai-nilai karakter : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. (pasal 3 Perpres No.87/2017 tentang PPK).
- Kristalisasi nilai-nilai Penguatan Pendidikan Karakter : religiolitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.
- Kualitias karakter : bagaimana peserta didik pada lingkungan yang dinamis antara lain religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, integritas.
- Literasi dasar : bagaimana peserta didik menerapkan keterampilan dasar sehari-hari antara lain literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital (teknologi informasi dan komunkasi), literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan.
- Kompetensi : bagaimana peserta didik memecahkan masalah kompleks antara lain berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi.
- Beriman, bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia : pelajar yang berahklah dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, memahami pelajaran agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Mandiri : pelajar yang bertanggungjawab atas proses dan hasil belajarnya.
- Bergotong-royong : pelajar yang memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengan sukarela.
- Berkebhinekan global : pelajar yang mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berintegritas terhadap budaya lain.
- Bernalar kritis : pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif.
- Kreatif : pelajar yang kreatif mampu meodifikasi dan mengasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat dan berdampak.