Tentang Blog Ini

Serpihan Ide

Kumpulan Artikel

Luas dan Pembagian Wilayah Indonesia

 Luas dan Pembagian Wilayah Indonesia

A. Luas Wilayah Indonesia
Berapakah luas wilayah Indonesia? Pertanyaan ini menjadi pembuka sebelum melanjutkan pembahasan materi kali ini. Menurut data dan informasi geospasial dari Badan Informasi Geospasial (BIG), luas wilayah Indonesia adalah 5.180.053 km². Luas ini terbagi atas : 1.992.570 km² (± 37,11%) berupa daratan dan 3.257.483 km² (± 62,89%) berupa perairan. Dengan demikian, wilayah teritorial Indonesia sebagian besar berupa lautan dengan perbandingan 2:3.

Secara kewilayahan, Indonesia termasuk kawasan regional Asia Tenggara yang terdiri atas banyak pulau dan merupakan negara kepulauan terluas di dunia. Menurut data dari situs CIA, Indonesia merupakan negara terluas di Asia Tenggara dan peringkat keenam di Benua Asia setelah Rusia, Tiongkok, India, Kazakhstan, dan Arab Saudi. Di lingkup dunia, luas wilayah Indonesia berada pada peringkat kelima belas. Indonesia sering disebut dengan istilah Nusantara (nusa + antara). Dijuluki dengan istilahg nusantara karena letaknya diantara  dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Pasifik dan India). Pulau-pulau di Indonesia merupakan bagian tepi dari kedua benua tersebut.

B. Pembagian Wilayah Indonesia
Wilayah Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu :
  1. Wilayah Indonesia Bagian Barat : meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Pulau-pulau ini merupakan bagian dari Benua Asia yang datarannya rendah tertutup air laut dengan kedalaman 200 meter. Bagian ini disebut dangkalan atau paparan (shelf). Wilayah Indonesia Bagian Barat disebut juga dengan Dangkalan Sunda. Pada zaman es yang terjadi antara 476.000 - 22.000 tahun yang lalu, seluruh wilayah Indonesia bagain barat merupakan satu daratan dengan Benua Asia.
  2. Wilayah Indonesia Bagian Timur : meliputi Pulau Papua (Irian) terletak pada dangkalan sahul (Sahul Shelf) yang merupakan teras Benua Australia. Bukti yang menunjukkan teori ini adalah persamaan flora dan fauna kedua pulau tersebut dengan Australia.
  3. Wilayah Indonesia Bagian Tengah : meliputi Pulau Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Pulau ini merupakan pulau asli yang muncul dari dasar samudra antara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Sebagian dari pulau ini merupakan pulau gunung api yang masih aktif, seperti pulau Ternate, Ambon, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara. Wilayah ini disebut pula  sebagai wilayah peralihan antara Asia dan Australia.
Ketiga wilayah yang ada di Indonesia merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber daya alam hayati maupun nonhayati. Untuk itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kekayaan alam yang kita miliki. Selain itu, kita harus berupaya untuk menjaga dan mempertahankan kelestariannya serta keutuhan wilayahnya sampai masa yang akan datang.

C. Batas Wilayah Indonesia
Indonesia memiliki wilayah lautan yang luas. Sebagai negara kepulauan maka batas-batas wilayahnya ditentukan berdasarkan hukum laut internasional. Sesuai dengan Konvensi  Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tiga batas wilayah laut, yaitu batas teritorial, batas landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif.
  1. Laut teritorial (laut wilayah) adalah laut di dalam wilayah suatu negara sampai sejauh 12 mil dari garis dasar atau garis pangkal. Garis dasar atau garis pangkal adalah garis batas permukaan air dan daratan saat air laut surut, pada pulau-pulau terluar dalam wilayah Indonesia. Berdasarkan Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957, negara Indonesia mempunyai kedaulatan penuh atas wilayah laut teritorial ini. 
  2. Landas kontinen adalah bagian dasar laut paling tepi atau dekat kontinen/benua dengan kedalaman laut sampai 200 meter. Wilayah landas kontinen Indonesia berada di luar laut teritorial Indonesia. Pada wilayah ini eksplorasi dan eksploitasi laut masih mungkin untuk dilakukan.
  3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) adalah zona laut yang luasnya 200 mil dari garis dasar. Garis dasar adalah garis ketinggian permukaan pada saat surut terendah. Dengan demikian, ZEE meliputi tiga laut teritorial (diumumkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980). Di wilayah laut selebar 200 mil tersebut kekayaan negara yang sangat besar, antara lain sekitar 90% dari seluruh simpanan ikan komersial, 87% dari simpanan minyak dunia, dan 10% simpanan mengaan. Pada kenyataannya banyak negara tetangga, seperti Indonesia dan Malaysia. Dalam hal demikian perlu menetapkan batas ZEE dari kedua negara, yang diatur dengan hukum internasional. Indonesia mempunyai kepentingan atas ZEE, antara lain sebagai berikut :
    1. Hak berdaulat atas ZEE untuk ekplorasi, eksploitasi, pengolaan, dan konservasi sumber daya alam.
    2. Hak untuk melakukan penelitian, perlindungan, dan pelestarian lingkungan laut.
    3. Pelayaran internasional bebas melalui wilayah ini. Negara lain bebas melakukan pemasangan berbagai sarana perhubungan laut.
D. Wilayah Administratif Indonesia
  1. Awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, terdiri dari 8 propinsi yaitu Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
  2. Tahun 1950 terdiri dari 11 propinsi yaitu pemekaran wilayah, Sumatra dimekarkan menjadi Sumatra Utara, Sumatra Tengah, dan Sumatra Selatan. Jawa Tengah dimekarkan menjadi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
  3. Tahun 1956 terdiri dari 15 propinsi yaitu pemekaran wilayah Sumatra Utara dimekarkan menjadi Daerah Istimewa Aceh dan Sumatra Utara. Jawa Barat dimekarkan menjadi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya dan Jawa Barat. Kalimantan dimekarkan menjadi Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
  4. Tahun 1957 terdiri dari 17 propinsi yaitu pemekaran wilayah Sumatra Tengah dimekarkan menjadi Riau-Jambi, Sumtara Barat. Kalimantan Selatan dimekarkan menjadi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
  5. Tahun 1958 terdiri dari 20 propinsi yaitu pemekaran wilayah Riau-Jambi dimekarkan menjadi Riau,Jambi. Sunda Kecil dimekarkan menjadi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
  6. Tahun 1959 pemekaran wilayah Sumatra Selatan dimekarkan menjadi Sumatra Selatan dan Lampung.
  7. Tahun 1960 pemekaran wilayah Sulawesi dimekarkan menjadi Sulawesi Utara-Tengah dan Sulawesi Selatan-Tenggara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya berganti nama menjadi Propinsi DKI Jakarta.
  8. Tahun 1964 pemekaran wilayah Sulawesi Utara-Tengah dimekarkan menjadi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah. Sulawesi Selatan-Tenggara dimekarkan menjadi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.
  9. Tahun 1967 pemekaran wilayah Sumatra Selatan dimekarkan menjadi Sumatra Selatan dan Bengkulu.
  10. Tahun 1969, Irian Barat bergabung dengan Indonesia. Irian Barat menjadi provinsi ke-26 di Indonesia dengan nama Irian Jaya.
  11. Tahun 1976, Timor Timur yang merupakan bakas jajahan Portugis  berganbung dengan Indonesia dan menjadi propinsi ke-27.
  12. Tahun 1999, propinsi Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi negara merdeka dengan nama Timor Leste.
  13. Tahun 1999, Maluku dimekarkan menjadi Maluku dan Maluku Utara. Irian Jaya berganti nama menjadi Papua, dimekarkan menjadi Papua Barat, Papua Tengah, Papua Timur. Akan tetapi, pemekaran Irian Jaya menemui masalah.
  14. Tahun 2000 pemekaran wilayah Sumatra Selatan dimekarkan menjadi Sumatra Selatan dan Bangka Belitung. Jawa Barat dimekarkan menjadi Jawa Barat dan Banten. Sulawesi Utara dimekarkan menjadi Sulawesi dan Gorontalo.
  15. Tahun 2002 pemekaran wilayah Ria dimekarkan menjadi Riau dan Kepulauan Riau.
  16. Tahun 2004 penggabungan propinsi yang telah dimekarkan yaitu Papua Tengah dan Papua Timur bergabung menjadi Papua. Sulawesi Selatan dimekarkan menjadi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
  17. Tahun 2012 pemekaran wilayah Kalimantan Timur dimekarkan menjadi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Selama rentang waktu dari awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami banyak perubahan pembagian wilayah adminitrasi sehingga saat ini Indonesia terdiri dari 34 propinsi.
Perhatikam tabel berikut :

No.

Nama Propinsi

Ibu Kota

Tanggal Berdiri

Luas Wilayah

1.

Aceh

Banda Aceh

7 Desember 1956

57.956,00 km2

2.

Sumatra Utara

Medan

7 Desember 1856

72.981,23 km2

3.

Sumatra Barat

Padang

31 Juli 1958

42.012,89 km2

4.

Riau

Pekanbaru

9 Agustus 1957

87.023,66 km2

5.

Kepulauan Riau

Tanjung Pinang

25 Oktober 2002

8.201,72 km2

6.

Kepulauan Bangka Belitung

Pangkal Pinang

4 Desember 2000

16.424,06 km2

7.

Jambi

Jambi

31 Juli 1958

50.058,16 km2

8.

Sumatra Selatan

Palembang

15 September 1950

91.592,43 km2

9.

Bengkulu

Bengkulu

12 September 1967

19.919,33 km2

10.

Lampung

Bandar Lampung

18 Maret 1964

34.623,80 km2

11.

DKI Jakarta

Jakarta

10 Februari 1965

664,01 km2

12.

Jawa Barat

Bandung

4 Juli 1950

35.377,76 km2

13.

Banten

Serang

17 Oktober 2000

9.662,92 km2

14.

Jawa Tengah

Semarang

4 Juli 1950

32.800,69 km2

15.

DI Yogyakarta

Yogyakarta

4 Maret 1950

3.133,15 km2

16.

Jawa Timur

Surabaya

4 Maret 1950

47.799,75 km2

17.

Bali

Denpasar

14 Agustus 1958

5.780,06 km2

18.

Nusa Tenggara Barat

Mataram

14 Agustus 1958

18.572,32 km2

19.

Nusa Tenggara Timur

Kupang

14 Agustus 1958

48.718,10 km2

20.

Kalimantan Barat

Pontianak

1 Januari 1957

147.307,00 km2

21.

Kalimantan Tengah

Palangkaraya

23 Mei 1957

153.564,50 km2

22.

Kalimantan Selatan

Banjarmasin

7 Desember 1956

38.744,23 km2

23.

Kalimantan Timur

Samarinda

1 Januari 1957

129.066,64 km2

24.

Kalimantan Utara

Tanjung Selor

25 Oktober 2012

75.467,70 km2

25.

Sulawesi Utara

Manado

23 September 1964

13.851,64 km2

26.

Gorontalo

Gorontalo

23 Desember 2000

11.257,07 km2

27.

Sulawesi Tengah

Palu

23 September 1964

61.841,29 km2

28.

Sulawesi Tenggara

Kendari

23 September 1964

38.067,70 km2

29.

Sulawesi Selatan

Makassar

13 Desember 1960

46.717,48 km2

30.

Sulawesi Barat

Mamuju

5 Oktober 2004

16.787,48 km2

31.

Maluku

Ambon

1 Juli 1958

46.914,03 km2

32.

Maluku Utara

Ternate

4 Oktober 1999

31.982,50 km2

33.

Papua

Jayapura

10 September 1999

319.036,05 km2

34.

Papua Barat

Manokwari

4 Oktober 1999

99.671,63 km2

Daftar pustaka 

Sardiman A.M.,Muhsinatun Siasah,2018,Pembelajaran IPS 1 Kurikulum 2013 edisi revisi,Solo,Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.