Luas dan Pembagian Wilayah Indonesia
- Wilayah Indonesia Bagian Barat : meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Pulau-pulau ini merupakan bagian dari Benua Asia yang datarannya rendah tertutup air laut dengan kedalaman 200 meter. Bagian ini disebut dangkalan atau paparan (shelf). Wilayah Indonesia Bagian Barat disebut juga dengan Dangkalan Sunda. Pada zaman es yang terjadi antara 476.000 - 22.000 tahun yang lalu, seluruh wilayah Indonesia bagain barat merupakan satu daratan dengan Benua Asia.
- Wilayah Indonesia Bagian Timur : meliputi Pulau Papua (Irian) terletak pada dangkalan sahul (Sahul Shelf) yang merupakan teras Benua Australia. Bukti yang menunjukkan teori ini adalah persamaan flora dan fauna kedua pulau tersebut dengan Australia.
- Wilayah Indonesia Bagian Tengah : meliputi Pulau Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Pulau ini merupakan pulau asli yang muncul dari dasar samudra antara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Sebagian dari pulau ini merupakan pulau gunung api yang masih aktif, seperti pulau Ternate, Ambon, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara. Wilayah ini disebut pula sebagai wilayah peralihan antara Asia dan Australia.
- Laut teritorial (laut wilayah) adalah laut di dalam wilayah suatu negara sampai sejauh 12 mil dari garis dasar atau garis pangkal. Garis dasar atau garis pangkal adalah garis batas permukaan air dan daratan saat air laut surut, pada pulau-pulau terluar dalam wilayah Indonesia. Berdasarkan Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957, negara Indonesia mempunyai kedaulatan penuh atas wilayah laut teritorial ini.
- Landas kontinen adalah bagian dasar laut paling tepi atau dekat kontinen/benua dengan kedalaman laut sampai 200 meter. Wilayah landas kontinen Indonesia berada di luar laut teritorial Indonesia. Pada wilayah ini eksplorasi dan eksploitasi laut masih mungkin untuk dilakukan.
- Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) adalah zona laut yang luasnya 200 mil dari garis dasar. Garis dasar adalah garis ketinggian permukaan pada saat surut terendah. Dengan demikian, ZEE meliputi tiga laut teritorial (diumumkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980). Di wilayah laut selebar 200 mil tersebut kekayaan negara yang sangat besar, antara lain sekitar 90% dari seluruh simpanan ikan komersial, 87% dari simpanan minyak dunia, dan 10% simpanan mengaan. Pada kenyataannya banyak negara tetangga, seperti Indonesia dan Malaysia. Dalam hal demikian perlu menetapkan batas ZEE dari kedua negara, yang diatur dengan hukum internasional. Indonesia mempunyai kepentingan atas ZEE, antara lain sebagai berikut :
- Hak berdaulat atas ZEE untuk ekplorasi, eksploitasi, pengolaan, dan konservasi sumber daya alam.
- Hak untuk melakukan penelitian, perlindungan, dan pelestarian lingkungan laut.
- Pelayaran internasional bebas melalui wilayah ini. Negara lain bebas melakukan pemasangan berbagai sarana perhubungan laut.
- Awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, terdiri dari 8 propinsi yaitu Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
- Tahun 1950 terdiri dari 11 propinsi yaitu pemekaran wilayah, Sumatra dimekarkan menjadi Sumatra Utara, Sumatra Tengah, dan Sumatra Selatan. Jawa Tengah dimekarkan menjadi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Tahun 1956 terdiri dari 15 propinsi yaitu pemekaran wilayah Sumatra Utara dimekarkan menjadi Daerah Istimewa Aceh dan Sumatra Utara. Jawa Barat dimekarkan menjadi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya dan Jawa Barat. Kalimantan dimekarkan menjadi Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
- Tahun 1957 terdiri dari 17 propinsi yaitu pemekaran wilayah Sumatra Tengah dimekarkan menjadi Riau-Jambi, Sumtara Barat. Kalimantan Selatan dimekarkan menjadi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
- Tahun 1958 terdiri dari 20 propinsi yaitu pemekaran wilayah Riau-Jambi dimekarkan menjadi Riau,Jambi. Sunda Kecil dimekarkan menjadi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
- Tahun 1959 pemekaran wilayah Sumatra Selatan dimekarkan menjadi Sumatra Selatan dan Lampung.
- Tahun 1960 pemekaran wilayah Sulawesi dimekarkan menjadi Sulawesi Utara-Tengah dan Sulawesi Selatan-Tenggara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya berganti nama menjadi Propinsi DKI Jakarta.
- Tahun 1964 pemekaran wilayah Sulawesi Utara-Tengah dimekarkan menjadi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah. Sulawesi Selatan-Tenggara dimekarkan menjadi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.
- Tahun 1967 pemekaran wilayah Sumatra Selatan dimekarkan menjadi Sumatra Selatan dan Bengkulu.
- Tahun 1969, Irian Barat bergabung dengan Indonesia. Irian Barat menjadi provinsi ke-26 di Indonesia dengan nama Irian Jaya.
- Tahun 1976, Timor Timur yang merupakan bakas jajahan Portugis berganbung dengan Indonesia dan menjadi propinsi ke-27.
- Tahun 1999, propinsi Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi negara merdeka dengan nama Timor Leste.
- Tahun 1999, Maluku dimekarkan menjadi Maluku dan Maluku Utara. Irian Jaya berganti nama menjadi Papua, dimekarkan menjadi Papua Barat, Papua Tengah, Papua Timur. Akan tetapi, pemekaran Irian Jaya menemui masalah.
- Tahun 2000 pemekaran wilayah Sumatra Selatan dimekarkan menjadi Sumatra Selatan dan Bangka Belitung. Jawa Barat dimekarkan menjadi Jawa Barat dan Banten. Sulawesi Utara dimekarkan menjadi Sulawesi dan Gorontalo.
- Tahun 2002 pemekaran wilayah Ria dimekarkan menjadi Riau dan Kepulauan Riau.
- Tahun 2004 penggabungan propinsi yang telah dimekarkan yaitu Papua Tengah dan Papua Timur bergabung menjadi Papua. Sulawesi Selatan dimekarkan menjadi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
- Tahun 2012 pemekaran wilayah Kalimantan Timur dimekarkan menjadi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
No. |
Nama Propinsi |
Ibu Kota |
Tanggal Berdiri |
Luas Wilayah |
1. |
Aceh |
Banda Aceh |
7 Desember
1956 |
57.956,00 km2 |
2. |
Sumatra Utara |
Medan |
7 Desember
1856 |
72.981,23 km2 |
3. |
Sumatra Barat |
Padang |
31 Juli 1958 |
42.012,89 km2 |
4. |
Riau |
Pekanbaru |
9 Agustus
1957 |
87.023,66 km2 |
5. |
Kepulauan
Riau |
Tanjung
Pinang |
25 Oktober
2002 |
8.201,72 km2 |
6. |
Kepulauan
Bangka Belitung |
Pangkal Pinang |
4 Desember
2000 |
16.424,06 km2 |
7. |
Jambi |
Jambi |
31 Juli 1958 |
50.058,16 km2 |
8. |
Sumatra
Selatan |
Palembang |
15 September
1950 |
91.592,43 km2 |
9. |
Bengkulu |
Bengkulu |
12 September
1967 |
19.919,33 km2 |
10. |
Lampung |
Bandar
Lampung |
18 Maret 1964 |
34.623,80 km2 |
11. |
DKI Jakarta |
Jakarta |
10 Februari
1965 |
664,01 km2 |
12. |
Jawa Barat |
Bandung |
4 Juli 1950 |
35.377,76 km2 |
13. |
Banten |
Serang |
17 Oktober
2000 |
9.662,92 km2 |
14. |
Jawa Tengah |
Semarang |
4 Juli 1950 |
32.800,69 km2 |
15. |
DI Yogyakarta |
Yogyakarta |
4 Maret 1950 |
3.133,15 km2 |
16. |
Jawa Timur |
Surabaya |
4 Maret 1950 |
47.799,75 km2 |
17. |
Bali |
Denpasar |
14 Agustus
1958 |
5.780,06 km2 |
18. |
Nusa Tenggara
Barat |
Mataram |
14 Agustus
1958 |
18.572,32 km2 |
19. |
Nusa Tenggara
Timur |
Kupang |
14 Agustus
1958 |
48.718,10 km2 |
20. |
Kalimantan
Barat |
Pontianak |
1 Januari
1957 |
147.307,00 km2 |
21. |
Kalimantan
Tengah |
Palangkaraya |
23 Mei 1957 |
153.564,50 km2 |
22. |
Kalimantan
Selatan |
Banjarmasin |
7 Desember
1956 |
38.744,23 km2 |
23. |
Kalimantan
Timur |
Samarinda |
1 Januari
1957 |
129.066,64 km2 |
24. |
Kalimantan
Utara |
Tanjung Selor |
25 Oktober
2012 |
75.467,70 km2 |
25. |
Sulawesi
Utara |
Manado |
23 September
1964 |
13.851,64 km2 |
26. |
Gorontalo |
Gorontalo |
23 Desember
2000 |
11.257,07 km2 |
27. |
Sulawesi
Tengah |
Palu |
23 September
1964 |
61.841,29 km2 |
28. |
Sulawesi
Tenggara |
Kendari |
23 September
1964 |
38.067,70 km2 |
29. |
Sulawesi Selatan |
Makassar |
13 Desember
1960 |
46.717,48 km2 |
30. |
Sulawesi
Barat |
Mamuju |
5 Oktober
2004 |
16.787,48 km2 |
31. |
Maluku |
Ambon |
1 Juli 1958 |
46.914,03 km2 |
32. |
Maluku Utara |
Ternate |
4 Oktober
1999 |
31.982,50 km2 |
33. |
Papua |
Jayapura |
10 September
1999 |
319.036,05 km2 |
34. |
Papua Barat |
Manokwari |
4 Oktober
1999 |
99.671,63 km2 |
Daftar pustaka