Tentang Blog Ini

Serpihan Ide

Kumpulan Artikel

Sabtu, 12 Maret 2022

Pengertian Mengampuni

 Pengertian Mengampuni

Pengantar
Shalom, salam sejahtera untuk kita semua. Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberikan kita perlindungan sehingga kita terhindar dari segala macam sakit penyakit. Kita harus memiliki keyakinan bahwa Tuhan Yesus Kristus pasti melindungi dan menjaga setiap orang yang percaya dan berharap kepadaNya.
Sebelum memulai pembahasan materi pada kesempatan kali ini, ada satu pertanyaan yang bisa menjadi bahan refleksi dan renungan kita bersama. Pertanyaannya adalah pernahkah kalian disakiti oleh orang lain? Maksud disakiti dalam pertanyaan ini adalah ada orang di sekitar kita, misalnya teman sekolah, teman di gereja atau saudara yang membuat keadaan kita tidak nyaman. Jika pernah mengalami keadaam seperti ini, tindakan apa yang harus dilakukan?
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas materi tentang mengampuni. Untuk lebih jelasnya tentang materi ini, simak pengertian mengampuni berikut ini :

1. Pengertian Mengampuni Secara Umum
Secara etimologis mengampuni berasal dari akar kata ampun. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kata "ampun" adalah pembebasan dari tuntutan karena melakukan kesalahan atau kekeliruan; atau maaf. Sedangkan kata "mengampuni" memiliki arti memberi ampun: memaafkan.
Dari pengertian tersebut dapat diperoleh informasi sebagai berikut :
  • Pertama, mengampuni bersinonim (persamaan kata) dengan kata memaafkan.
  • Kedua, mengampuni berarti kesediaan memaafkan kesalahan orang lain dan tidak akan mengungkitnya kembali.
Dengan demikian, mengampuni berarti tindakan memberi maaf kepada orang lain karena salah atau keliru serta tidak mengungkitnya di kemudian hari. Mengampuni dalam arti umum berarti memaafkan kesalahan orang lain.

Dalam bahasa Inggris kata mengampuni berasal dari dua kata sebagai berikut :
  • Pardon yang memiliki arti pengampunan, grasi, maaf.
  • Forgivenes yang dapat diartikan tindakan mengampuni, kemauan mengampuni.
2. Tindakan mengampuni
Mengampuni adalah bukan perkara yang mudah. Jika kita kembali ke pertaanyaan di atas. Jika jawaban kalian adalah pernah disakiti oleh orang lain, mengampuni adalah tindakan yang harus dilakukan.Mengampuni orang yang pernah menyakiti kita bukanlah tindakan yang mudah. Dibutuhkan kedewasaan dalam menyikapinya.
Kesulitan mengampuni dipengaruhi oleh perasaan tinggi hati, egois, dan sakit hati yang begitu mendalam. Munculnya perasaan tersebut adalah kurangnya komunikasi antara kedua belah pihak dan akibat kesalahpahaman atau perbedaan pendapat ketika berinteraksi dengan orang lain. Dampaknya adalah membuat seseorang merasa sakit hati, benci, dan marah sehingga mengganggu relasi dengan orang lain.

3. Apa yang harus kita lakukan?
Ketika relasi kita dengan orang lain sedang dalam keadaan tidak baik, jangan dibiarkan terlalu lama. Sesegara mungkin harus diperbaiki. Caranya adalah kedua belah pihak saling menyadari dan mengakui kesalahan atau kekurangan masing-masing. Seperti pada contoh diatas, ketika ada orang yang mencoba menyakiti kita atau membuat kita tidak nyaman. Kita harus duduk bersama, meluruskan pendapat, menyamakan cara pandang dan yang paling penting adalah berjiwa besar. Berjiwa besar artinya mau mengakui kesalahan diri sendiri jika memang kita melakukan kesalahan. Disisi lain, kita juga harus bersedia mengampuni jika ada orang yang telah menyakiti atau membuat kita tidak nyaman. Dengan cara demikian maka relasi kita dengan orang lain kembali pulih.

4. Tips agar bisa mengampuni orang lain
Berikut ini ada beberapa tips atau cara agar bisa mengampuni orang lain :
  • Jika melakukan kesalahan harus berani mengakui kesalahan diri sendiri kepada orang lain.
  • Memiliki cara pandang yang bijaksana dalam menyikapi setiap perbedaan pendapat.
  • Bersedia mengampuni orang yang telah menyakiti atau membuat kesalahan kepada kita.
Ketika mampu mengampuni maka kita akan menjadi pribadi yang ikhlas, tulus dan berbesar hati. Kemampuan mengampuni akan membebaskan dari luka-luka batin seperti iri hati, kepahitan, kekecewaan, kemarahan, dan kebencian. Terbebasnya seseorang dari perasaan atau emosi negatif akan membuat dirinya menjadi orang yang sehat secara rohani.

Daftar Pustaka
Dian Pujiastuti,S.Th.,Adrian Hadi Yulisto,S.Th,2017, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP, Kurikulum 2013 edisi revisi, Jakarta,BPK Gunung Mulia.

@WB_1203220145

Kamis, 10 Maret 2022

Berpikir Komputasional

Berpikir Komputasional

Pengantar
Selamat pagi, salam sehat selalu. Semoga anda dalam keadaan sehat dan selalu berbahagia. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang materi berpikir komputasional. Apa yang dimaksud dengan berpikir komputasional? Sebuah pertanyaan stimulus yang akan membuat penasaran sehingga memotivasi kita untuk membaca dan mempelajari materi ini dengan baik dan sungguh-sungguh.

Definisi Berpikir Komputasional
Apa yang dimaksud dengan berpikir komputasional? 
Berpikir komputasional adalah cara berpikir yang menyelesaikan persoalan, yang cara penyelesaiannya jika dikembangkan dapat dilakukan dengan komputer. Berpikir komputasional akan melatih kita untuk belajar bagaimana menyelesaikan berbagai persoalan dengan cara yang efektif dan efesien.

Berpikir komputasional memiliki 4 komponen utama yaitu :
1. Algoritma
Algoritma adalah sebuah pola yang dapat digunakan untuk mendefinisikan bentuk atau struktur yang  tetap. Dalam mengerjakan suatu pekerjaan kita harus mengikuti pola atau aturan-aturan tertentu. Misalnya seorang calon penumpang kereta api harus menunjukkan identitas diri sebelum boarding pas di peron stasiun Contoh di lingkungan sekolah atau pendidikan adalah seorang peserta didik diijinkan mengikuti pelajaran olahraga jika menggunakan baju seragam olahraga.

2. Optimasi Penjadwalan
Dalam melakukan pekerjaan seringkali diperhadapkan dengan banyak pekerjaan. Adakalanya kita harus melakukan pekerjaan secara bersamaan atau istilah yang lebih keren adalah paralel. Contohnya ketika sedang mengerjakan tugas sekolah, tiba-tiba Ibu meminta bantuan untuk merebus atau mendidihkan air dalam sebuah panci. Langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah mengambil panci, menuang air ke dalam panci, menyalakan kompor dan menaruh panci di atas kompor. Selama proses perebusan air, tidak perlu ditunggu sampai mendidih. Selama menunggu proses perebusan air sampai mendidih, kita kembali mengerjakan tugas sekolah yang tertunda.
Mengerjakan dua pekerjaan dalam waktu bersamaan merupakan optimasi jadwal. Tujuannya adalah agar lebih efektif dan efesien sehingga tidak ada waktu yang terbuang dengan sia-sia. Selain itu, optimasi jadwal dapat membantu memberikan hasil pekerjaan yang baik dan maksimal.

3.Struktur Data
Apakah kalian pernah disuruh oleh orang tua kalian untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari ke pasar atau ke supermarket? Jika kita akan berbelanja ke pasar atau supermarket, kita harus membuat daftar kebutuhan yang akan dibeli. Dalam informatika data seperti ini disebut dengan list. Daftar belanja yang kita buat tentunya tidak memiliki keterurutan tertentu sehingga tidak menjadi masalah jika kita berbelanja cabe yang tertulis di urutan ke-3 dibandingkan dengan telor dan bawang putih yang ada di urutan 1 dan 2.
Dalam informatika, pemakaian data harus secara urut sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dirumuskan. Artinya data harus memiliki stuktur yang jelas dan tidak boleh diacak secara sembarangan.

4.Representasi Data
Pernahkah kalian diperhadapkan dengan beberapa pilihan dalam waktu yang bersamaan? Pilihan bisa terdiri atas dua kemungkinan. Pilihan dua kemungkinan jawabannya adalah antara "ya" atau "tidak". Misalnya ada pertanyaan : apakah hari Senin ada ulangan IPS? Jawaban yang paling mungkin adalah "ya" atau "tidak". Bandingkan dengan pertanyaan berikut : mata pelajaran apa yang paling kalian suka? Jawabannya tentu berbeda, ada yang menjawab IPA, IPS, atau Matematika. Ada juga yang menjawab IPA dan IPS atau mungkin memiliki jawaban lain.
Dalam informatika, data harus direpresentasikan dengan jelas dengan pola yang teratur.
Jika digambarkar, berpikir komputasional adalah seperti pada gambar berikut ini :


Daftar Pustaka
Maresha Caroline Wijanto,Irya Wisnubhadra, 2021, Buku Pegangan Siswa, Informatika Kelas VII SMP, Jakarta, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
@WB_11031543

Materi selanjutnya (silakan klik link berikut):
Melakukan Koneksi Internet :